BANGKALAN, TIMESindo.com – Keluarga terdakwa Dinul bersama sejumlah warga Desa Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mendatangi Mapolres Bangkalan pada Kamis, 4 September 2025.
Mereka menuntut kejelasan proses hukum terhadap Kepala Desa (Kades) Geger, Budiman, yang hingga kini belum ditahan meski berstatus tersangka dalam kasus carok berdarah yang terjadi pada April lalu.
Kuasa hukum Dinul, Bakhtiar Pradinata, mengatakan keluarga Dinul mendesak pihak kepolisian agar segera melakukan penahanan kepada Budiman.
Sebab, terendus informasi bahwa Budiman menemui terdakwa Busiri ke Rumah Tahanan (Rutan) Bangkalan yang diduga memengaruhi Busiri sebagai saksi dalam persidangan.
“Kami mendesak penyidik segera menahan Budiman. Ada kekhawatiran bahwa ia bisa mempengaruhi saksi, termasuk dugaan pertemuannya dengan terdakwa lain di Rutan,” tegas Bakhtiar.
Muhammad Ilyas, ayah dari Dinul, juga menyampaikan keresahannya. Menurutnya, Dinul melihat Budiman bersama beberapa orang lain berada di Rutan Bangkalan di luar jam besuk, diduga bertemu dengan terdakwa lain, Busiri.
“Dinul bilang saat kembali ke Rutan usai sidang, dia melihat Budiman, Mahfud, Nidi, dan pengacara Busiri ada di sana. Sementara Busiri tak ada di selnya,” ungkap Ilyas.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, mengatakan bahwa berkas perkara Budiman sempat dikembalikan oleh Kejaksaan dan kini dalam proses perbaikan.
“Kami sedang melengkapi berkas-berkas yang diminta jaksa. Terkait penahanan, sudah kami sampaikan dalam audiensi dengan pihak keluarga Dinul,” jelasnya.
Saat ditanya tentang alasan belum ditahannya Budiman, Hafid enggan memberikan penjelasan detail. Ia hanya menyarankan agar pihak keluarga atau kuasa hukum Dinul memberikan informasi lebih lanjut.
Peristiwa ini bermula pada 28 April 2025, ketika Dinul (23) tersinggung setelah diklakson oleh Budiman seusai menghadiri hajatan. Tantangan carok pun terlontar. Busiri (55), yang mendengar tantangan tersebut, turut emosi dan ikut dalam konflik.
Duel berdarah pun terjadi di depan rumah Budiman. Dinul mengalami luka di lengan, sementara Busiri terluka di kepala. Konflik berlanjut saat Busiri dibawa ke Puskesmas Geger, dan keluarga Dinul kembali mendatangi lokasi dengan membawa senjata tajam. Beruntung, aparat dan warga cepat melerai sebelum jatuh korban tambahan. ***

