Penulis: Tim Redaksi TIMESindo
TIMESindo.com – Dalam dunia jurnalistik, 5W 1H adalah dasar penting yang wajib dikuasai saat menulis berita. Jika tak bisa memahami teknik dasar penulisan berita ini, maka sulit bagi kita seorang jurnalistik untuk memberikan informasi yang akurat dan lengkap.
Rumus 5W 1H ini membantu bagi penulis menyampaikan informasi secara lengkap, jelas, dan mudah dipahami pembaca. Tapi, bagaimana cara menerapkannya dengan benar?
Berikut penjelasan dan tips memahami setiap elemen 5W 1H:
1. What (Apa yang terjadi?)
Fokus pada peristiwa utama atau inti berita. Seorang penulis berita harus mengetahui secara lengkap apa yang terjadi, agar dalam penulisan berita nanti akan menyajikan informasi sesuai peristiwa di lapangan.
Lalu tips agar peristiwa dapat dikuak secara lengkap, maka tulis dengan jelas “apa” yang sebenarnya terjadi. Lalu, hindari kata-kata bertele-tele atau tidak langsung, karena pembaca akan merasa jenuh untuk membacanya.
Contoh:
Apa yang terjadi? → “Kebakaran melanda permukiman padat penduduk.”
2. Who (Siapa yang terlibat?)
Penulis menyebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Cari selengkap mungkin identitas pihak-pihak yang terkait agar berita yang disajikan dapat dijadikan rujukan oleh pembaca.
Tips yang perlu diperhatikan, gunakan nama orang, kelompok, atau lembaga secara spesifik. Jika belum diketahui, gunakan istilah netral seperti “seorang warga” atau “petugas kepolisian.”
Contoh:
Siapa yang terlibat? → “20 warga menjadi korban kebakaran, dan tim pemadam kebakaran dikerahkan.”
3. When (Kapan peristiwa terjadi?)
Cantumkan waktu secara lengkap: hari, tanggal, dan jam jika perlu. Waktu peristiwa ini penting disampaikan dalam berita agar pembaca juga mengetahui bahwa peristiwa tersebut memang up to date.
Langkah-langkah yang perlu dipahami oleh penulis berita yaitu gunakan format waktu yang umum dipahami pembaca, dan hindari penggunaan waktu yang terlalu umum seperti “baru-baru ini” karena hal ini masih belum jelas waktu kejadiannya.
Contoh:
Kapan terjadi? → “Kebakaran terjadi pada Minggu malam, 7 September 2025, sekitar pukul 22.30 WIB.”
4. Where (Di mana kejadiannya?)
Penulis menjelaskan lokasi kejadian seakurat mungkin. Dalam hal ini penulis menyertakan nama wilayah, kota, atau bahkan nama jalan jika relevan. Lokasi penting untuk memberi konteks.
Contoh:
Di mana terjadi? → “Di kawasan padat penduduk di Jalan Merdeka, Jakarta Selatan.”
5. Why (Mengapa hal itu terjadi?)
Sampaikan penyebab atau latar belakang peristiwa. Tulis narasi dengan menggunakan bahasa yang mengalir dan enak dibaca, namun tetap memperhatikan bahasa yang baku.
Langkah-langkah yang perlu dipahami yaitu, gunakan informasi dari sumber yang terpercaya. Jika penyebabnya belum jelas, tulis bahwa masih dalam penyelidikan.
Contoh:
Kenapa terjadi? → “Diduga akibat korsleting listrik dari salah satu rumah warga.”
6. How (Bagaimana kejadiannya?)
Dalam hal ini penulis menjelaskan kronologi atau cara peristiwa berlangsung. Dalam menjelaskan peristiwa di pemberitaan perlu kreatifitas penulis agar berita yang dibuat tidak membosankan untuk dibaca.
Oleh sebab itu lebih sering menulis berita, maka semakin mudah menulis berita dengan bahasa yang enak dibaca dan tak membosankan. Selain itu, membaca berita dari media lain juga penting untuk memperkaya bahasa
Tips-tips yang perlu diperhatikan yaitu gunakan urutan waktu yang runtut dan sertakan kutipan saksi jika ada. Kutipan selain juga mempertegas atas peristiwa itu bagaiman terjadi, juga memberikan kenyamanan bagi pembaca.
Contoh:
Bagaimana kejadiannya? → “Api mulai terlihat dari bagian dapur, lalu menyebar dengan cepat ke rumah sekitar.”
Dengan memahami dan menerapkan 5W 1H, kamu bisa menulis berita yang lengkap, informatif, dan kredibel. Jangan lupa, informasi ini biasanya ditulis di awal berita (lead) agar pembaca langsung paham inti cerita hanya dalam satu paragraf. *