Jelang Pergantian Tahun, Bupati Sumenep Ingatkan Warga Siaga Cuaca Ekstrem

SUMENEP, TIMESindo.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem akhir tahun. Ia menegaskan kesiapsiagaan perlu dilakukan sejak dini untuk mengurangi risiko.

Bupati menyampaikan bahwa mitigasi bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Masyarakat diminta ikut aktif menjaga lingkungan dan waspada di wilayah masing-masing.

BACA JUGA: Oknum Petugas SPPG Ngamuk, PWI Ngawi Geram Wartawan Diintimidasi Saat Liputan

Ia mendorong warga melakukan langkah sederhana seperti membersihkan saluran air dan memangkas pohon rawan tumbang. “Memantau kondisi sekitar saat hujan deras juga sangat penting,” ujarnya, Sabtu 6 Desember 2025.

Bagi warga yang berencana bepergian, Bupati meminta agar selalu memperhatikan informasi cuaca. Ia menegaskan agar masyarakat tidak memaksakan diri jika kondisi cuaca membahayakan.

“Masyarakat hendaknya mengutamakan keselamatan saat cuaca ekstrem berlangsung,” katanya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berharap warga tetap tenang tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan.

BACA JUGA: Blokade Jalan Menuju Mbah Kholil Dibuka, Pemilik Lahan Kembali Ultimatum Pemkab

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan potensi bencana didominasi hujan ekstrem, angin kencang, petir merusak, hingga puting beliung. Ia menambahkan jarak pandang terbatas dapat mengganggu dunia penerbangan dan pelayaran.

“BMKG memprediksi Monsoon Asia mulai aktif sejak pertengahan Desember hingga awal Januari. Fenomena atmosfer seperti MJO, gelombang Kelvin, Rossby Equator, dan seruak dingin Siberia akan memicu hujan ekstrem,” ujar dia.

Wilayah yang perlu waspada bibit siklon meliputi Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa–Bali, NTB, NTT, Maluku, hingga Papua bagian Selatan dan Tengah.

“Kami mengingatkan anomali cuaca bisa mengubah pola siklon seperti yang terjadi pada Siklon Senyar di Aceh,” kata dia.

Pada 28 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, hampir seluruh wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan diperkirakan mengalami hujan tinggi. Potensinya mencapai 300–500 milimeter per bulan. ***

Berita Terkait :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Postigan Populer