MH Said Abdullah Gelar Empat Pilar Kebangsaan di Bangkalan

TIMESindo.com, BANGKALAN — Anggota DPR RI, MH Said Abdullah, menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di cafe Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Desa/Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Kamis 31 Juli 2025.

Turut hadir pengurus BUMDesa, perangkat desa hingga masyarakat Kamal. Di hadapan mereka, MH Said Abdullah melalui Ketua Said Abdullah Institute Bangkalan, Safi menegaskan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi dalam pemberdayaan BUMDesa.

“Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, bukan hanya ideologi negara, tetapi juga pondasi yang harus tertanam kuat dalam setiap program pemberdayaan masyarakat desa, seperti BUMDesa,” kata MH Said Abdullah.

Pria yang juga jabat Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menambahkan bahwa penguatan pilar-pilar tersebut akan memperkokoh rasa persatuan sekaligus meningkatkan efektivitas pengelolaan Bumdesa dalam membangun ekonomi lokal.

“nilai-nilai kebangsaan yang ada di dalam empat pilar kebangsaan dapat memperkuat semangat gotong royong dan kemandirian desa,” kata dia.

Menurut dia, melalui pemahaman yang mendalam terhadap Empat Pilar Kebangsaan, masyarakat desa dapat meningkatkan rasa persatuan dan gotong royong, yang menjadi modal penting dalam mengelola Bumdesa secara profesional dan berkelanjutan.

“Sinergi antara nilai kebangsaan dan pemberdayaan ekonomi melalui BUMDesa ini diyakini mampu menggerakkan potensi desa demi kemajuan Indonesia melalui desa,” ujar dia.

Kepala Desa Kamal, Samudri Priyanto menyambut baik sosialisasi empat pilar kebangsaan yang digelar MH Said Abdullah. Menurut dia, kegiatan tersebut memberikan manfaat kepada warganya untuk memberikan pemahaman tentang gotong royong dan kemandirian desa.

“Saya berharap dengan selesainya kegiatan ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat Kamal,” Kata Kepala Desa Kamal.

Dia juga berterimakssih karena kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan diletakkan di Cafe BUMDesa Kamal. Cafe yang di desai modern dan kekinian ini sengaja di bangun dekat pantai yang dekat dengan tempat nongkrong mahasiswa.

“Kita tahu banyak mahasiswa nongkrong di pelabuhan timur, di tempat-tempat gelap yang berpotensi ditempati mesum bahkan rawan dibegal. Oleh sebab itu kita bangun cafe ini agar ramai dan tidak gelap,” kata dia.

Berita Terkait :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Postigan Populer