Oknum Lora Diduga Cabuli Puluhan Santriwati, Skandal Galis yang Lama Ditutup-Tutupi

BANGKALAN, TIMESindo.com Nama Umar Faruk (UF), seorang lora di Pondok Pesantren Nurul Karomah, Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kini tengah menjadi sorotan tajam.

Oknum lora tersebut dilaporkan ke Polda Jawa Timur atas dugaan mencabuli lebih dari 30 santriwati. Laporan tersebut resmi diterima polisi pada Senin malam, 1 Desember 2025.

Baca juga: Jih Aziz Kembali Pimpin PAN Bangkalan, Targetkan Kemenangan Lebih Besar di Pileg Mendatang

Kasus ini mulai terkuak ketika santriwati kabur pada malam hari usai bertemu terlapor. Cerita itu cepat menyebar di lingkungan warga. Masyarakat pun mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di dalam pondok.

Sejumlah warga pun juga diminta agar tidak menyebarkan kabar itu demi mencegah kegaduhan, karena khawatir reputasi lembaga pendidikan tersebut semakin tercoreng jika isu terus meluas.

Warga berinisial MM menyampaikan, dirinya telah mengetahui kabar tersebut cukup lama. Namun ia enggan berbicara karena perwakilan pondok sempat datang ke rumahnya dan meminta isu itu tak disebar ke publik.

“Memang ada lora yang mencabuli para santri. Saya dengar korbannya sekitar 18 orang, dari tingkat Aliyah sampai Tsanawiyah,” ujar MM pada Rabu, 3 Desember 2025.

MM juga mengatakan, sebagian korban telah menyelesaikan masa belajarnya di pondok. Warga bahkan mendengar dugaan adanya salah satu korban yang hamil, namun informasi tersebut masih simpang siur dan belum dapat diverifikasi.

“Saya sendiri tidak tahu mana yang benar, tapi hampir semua warga sudah mendengar ceritanya,” tambahnya.

Sumber lain menyatakan bahwa terduga pelaku sudah bersedia menyerahkan diri kepada aparat dan siap bertanggung jawab, jika ada korban yang mengalami kehamilan. Namun ia meminta agar nama pondok tidak ikut tercemar.

“Pelaku siap menyerahkan diri, hanya berharap nama pondok tidak ikut diburukkan,” kata sumber itu.

Baca juga:

DPRD Bangkalan Sahkan Perubahan Perda Pajak, Pengawasan Siap Diperketat

Relawan Bangkalan Bergerak untuk Semeru, 12 Personel Diterjunkan di Lokasi Bencana

Salah satu korban, bernama samaran Melati, telah resmi melapor ke Polda Jatim. Ia datang bersama Direktur Muslimah Humanis Indonesia (MHI), Mutmainnah, yang mendampinginya.

Berdasarkan pengakuan dari korban Melati, kata Mutmainnah, masih banyak korban lain yang belum berani tampil untuk melaporkan atas apa dialaminya.

“Ini bukan sekadar rumor, kejadian itu benar adanya dan kami sudah laporkan ke Polda Jatim,” tegas Mutmainnah.

Menurutnya, para korban mengalami tekanan psikologis yang berat dan membutuhkan pendampingan intensif. Dukungan moral dinilai penting agar proses hukum berjalan adil.

“Saat ini kami fokus memulihkan kondisi korban, sambil menelusuri pola kejadian dan jumlah pastinya,” ujar Mutmainnah. ***

Berita Terkait :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Postigan Populer