BANGKALAN, TIMESindo.com – Pemerintah Kabupaten Bangkalan kembali menguatkan komitmennya dalam penanggulangan bencana dengan mendorong penguatan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Langkah ini dibahas dalam sosialisasi serta pembekalan FPRB yang berlangsung di Aula 2 Gedung PKPRI Bangkalan, Kamis 20 November 2025.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bangkalan, Bambang Budi Mustika menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, relawan, dunia usaha, hingga komunitas lokal dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana.
Menurutnya, FPRB merupakan sebagai ruang koordinasi terpadu untuk menyusun mitigasi bersama, meningkatkan literasi kebencanaan, dan memperkuat sistem penanganan bencana. Forum ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi antar-sektor agar langkah pencegahan lebih efektif.
“FPRB kita dorong sebagai wadah kolaborasi nyata. Upaya mengurangi risiko bencana tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus melibatkan seluruh elemen,” disampaikan narasumber dalam sesi pemaparan.
Forum tersebut juga diharapkan mempercepat proses perencanaan dan respons bencana, mulai dari penyusunan data, pelaksanaan mitigasi, hingga evaluasi di lapangan. Dengan koordinasi yang lebih terarah, Bangkalan dinilai mampu meningkatkan ketangguhan menghadapi potensi bencana.
Kepala BPBD Bangkalan, Zainul Qomar, mengingatkan bahwa ancaman bencana seperti angin kencang, banjir, dan kekeringan semakin meningkat. Ia menilai kehadiran FPRB sangat penting dalam membangun budaya sadar bencana di masyarakat.
“Kita harus bergerak bukan hanya ketika bencana terjadi. Melalui FPRB, mitigasi harus menjadi gerakan bersama yang menyentuh seluruh lapisan warga,” tegasnya.
Ia menambahkan, BPBD membuka ruang luas bagi komunitas, organisasi, maupun relawan untuk terlibat aktif. Semakin banyak elemen masyarakat yang terlibat, semakin kokoh ketahanan daerah.
“Bangkalan harus menunjukkan bahwa kesiapsiagaan adalah investasi jangka panjang demi keselamatan masyarakat,” pungkasnya. ***
