BANGKALAN, TIMESindo.com – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bangkalan (AMB) turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bangkalan, Rabu 10 September 2025.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap kurangnya keterbukaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan dalam pengelolaan pembangunan infrastruktur dan dugaan intervensi pihak luar dalam urusan proyek.
Dalam orasinya, para demonstran menuding Pemkab Bangkalan menjalankan proyek infrastruktur tanpa melibatkan masyarakat dan minim sosialisasi, meskipun dana yang digunakan bersumber dari anggaran pemerintah.
“Rakyat tidak pernah diajak bicara. Semua seolah dikerjakan diam-diam,” ujar Isrok, salah satu orator aksi.
Ia menegaskan bahwa, kurangnya transparansi membuka peluang terjadinya penyimpangan dalam bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Menurut mantan Kepala Desa Lembung Gunung, Kecamatan Kokop, pembangunan daerah harus berbasis partisipasi publik, bukan atas dasar kepentingan kelompok tertentu.
“Kami minta Bupati berhenti tunduk pada intervensi pihak luar yang tak punya kepentingan langsung dengan masyarakat Bangkalan,” serunya dari atas mobil komando.
Sementara itu, Koordinator Lapangan aksi, Muhammad As’ad, menekankan pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur jalan desa agar tidak menimbulkan ketimpangan antarwilayah.
“Pemerataan pembangunan infrastruktur jalan sangat penting, agar semua desa di Bangkalan ini juga memiliki akses jalan yang bagus dan layak,” ujarnya lantang.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengapresiasi atas kritik yang disampaikan. Ia mengklaim, pemerintahannya sudah berusaha terbuka, namun tetap menerima saran dan koreksi dari masyarakat.
“Pemkab tidak anti kritik. Semua masukan dari warga akan kami evaluasi demi memperbaiki kinerja pemerintahan ke depan,” kata Lukman di hadapan wartawan. ***