SURABAYA, TIMESindo.com – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kantor Wilayah Jawa Timur I menekankan pentingnya kesadaran pajak generasi muda dalam mendukung pembangunan nasional.
Pesan tersebut disampaikan oleh Rizqi Febriana sebagai salah satu pemateri dalam Seminar Generasi Ekonomi Nasional: Inklusi, Uang, dan Sistem Pajak (GENIUS) 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (HIMIESPA) UPN “Veteran” Jawa Timur pada Selasa (23/9).
Dalam pemaparannya, Rizqi Febriana menekannya peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen penting dalam pembangunan. APBN diibaratkan sebagai “dompet negara” yang mengatur penerimaan dan belanja demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
APBN memiliki tiga fungsi utama, yakni alokasi, distribusi, dan stabilitas. Melalui ketiga fungsi tersebut, APBN berperan dalam pembangunan infrastruktur, pemerataan kesejahteraan melalui subsidi dan program sosial, serta menjaga stabilitas perekonomian nasional.
“APBN adalah instrumen penting untuk mengelola penerimaan dan pengeluaran negara. Dari sinilah pemerintah dapat memastikan pembangunan berjalan, infrastruktur tetap terbangun, subsidi dapat diberikan, hingga pembelian alutsista demi menjaga keamanan negara dapat dilakukan,” tegas Rizqi.
Lebih lanjut, dalam pemaparannya ia menjelaskan bahwa sekitar 73% pendapatan negara dalam APBN berasal dari pajak. Angka tersebut memperlihatkan betapa vitalnya pajak sebagai penopang keuangan negara untuk membiayai pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan berbagai program sosial.
“Pajak memberikan kontribusi terbesar dalam struktur penerimaan negara. Tanpa pajak, banyak program pemerintah tidak dapat berjalan. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan dapat menjadi agen penyampai informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak bagi pembangunan ekonomi,” pungkasnya.
Penulis: Nadofah
